Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi PAI Dan Motivasi Belajar Siswa DI SD N 19 Kepahiang

Authors

  • Lianda Sukma SD Negeri 19 Kepahiang Kabupaten Kepahiang

Keywords:

Model Pembelajaran Quantum Learning; Motivasi Belajar; Pemahaman Materi PAI

Abstract

Pemahaman Materi PAI adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan sesuatu yang dianggap benar, membedakan mana yang termasuk perbuatan baik dan tidak baik, memberikan contoh yang baik kepada sesama, dapat menerangkan sesuatu hal yang bisa dipahami dengan menggunakan bahasanya sendiri. Apabila seseorang telah memahami ajaran agama tersebut, maka ia akan meyakini dan  mengamalkan semua perintah dan larangan dari ajaran agama tersebut. Motivasi Belajar adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan prilaku, sehingga timbulnya dorongan reaksi untuk mencapai tujuan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pamahaman siswa pada materi pelajaran PAI serta menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan 2 siklus dengan 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengukur motivasi belajar siswa dan instrumen tes berbentuk lembar evaluasi uraian untuk mengukur pemahaman materi. hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan di variable yang diamati pada setiap siklusnya. Hasil analisis data menunjukkan motivasi belajar siswa meningkat. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 19 Kepahiang yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Penerapan model pembelajaran quantum learning terbukti dapat meningkat pemahaman materi PAI pada siswa dan menumbuhkan motivasi belajar siswa.

References

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009).

Bobbi Deporter, Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Bandung: Mizan Media Utama, 2010.

Elizabeth B. Hurcock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1992) Cet. 2.

Hardivizon, dan Muhammad Sholihin. “Hybrid Rationality behind Customers’ Choices of the Islamic Banks : An Experience of Bengkulu, Indonesia.” Journal of Islamic Thought and Civilization 11, no. 1 (2021): 175–200. doi:10.32350/jitc.111.10.

Jhon. W. Santrock (University Of Texas at Dallas) Psikologi Pendidikan, Edisi kedua, Dialih bahasakan oleh Tri Wibowo.B.S (Kencana Pernada Media Group.2007),

Kisworo, Budi, dan H. Hardivizon. “Telaah Leksikal, Gramatikal, dan Kontekstual Terhadap Makna Kata Syahida pada QS. al-Baqarah ayat 185.” AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis 4, no. 1 (2020): 163–80. doi:10.29240/alquds.v4i1.1473.

Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, (Jakarta, 2007).

Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT, Remaja Rosdakarya.2002).

Nahar, Syamsu, Suhendri, Zailani, dan Hardivizon. “Improving Students’ Collaboration Thinking Skill Under the Implementation of the Quantum Teaching Model.” International Journal of Instruction 15, no. 3 (2022): 451–64.

Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1998).

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1992).

Peter Salim, Kamus Populer Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998).

Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).

Undang-undang RI, No.20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional.

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles