Laboratorium Pendidikan Agama Islam (PAI) Menjadi Alternatif Terpenting Dalam Mempraktikan Mata Pelajaran PAI & Budipekerti

Authors

  • Suhaimi SMAN 1 Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan

Keywords:

Laboratorium; Pendidikan Agama; Pengelolaan; Standar

Abstract

Pendidikan Agama Islam (PAI) diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya laboratorium PAI sesuai dengan jenjang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi laboratorium PAI di sekolah dilihat dari tingkat standar, pemanfaatan, penilaian peserta didik dan faktor penentu pengelolaan laboratorium PAI. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif evaluatif, dengan studi kasus di SMAN 1 Labuhanhaji Barat, Aceh pada bulan Januari hingga Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium PAI SMAN 1 Labuhanhaji Barat, Aceh belum mencapai tingkat standar, dan pemanfaatan yang belum memadai dalam pengelolaan laboratorium PAI. Hal itu dapat dipahami dengan adanya penilaian yang positif dari siswa dan dukungan terhadap faktor pengelolaan laboratorium PAI SMAN 1 Labuhanhaji Barat. Selanjutnya dalam penelitian ini direkomendasikan perlunya mempertahankan dan meningkatkan tingkat standar, pemanfaatan, dan faktor pendukung pengelolaan laboratorium PAI, agar fungsinya efektif dan lebih maksimal.

References

Achmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Awan, Mustopha. (2000). Pengertian dan Fungsi Laboratorium. dalam https://wan mustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium/.

Daulay, Haidar Putra dan Nurgayapasa. (2012). Pendidikan Islam Dalam mencerdaskan Bangsa. Jakarta: Rineka Cipta.

Decaprio, Richard. (2013). Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogjakarta: DIVA press.

Haidar Putra Daulay dan Nurgayapasa. 2012. Pendidikan Islam Dalam mencerdaskan bangsa. Jakarta: Rineka Cipta, h. 42

Http://ulinnuhatuban.blogspot.co

Kategones, Adi. (2017). Pengertian dan Manfaat Pendidikan Agama, dalam: http://dbagus.com/pengertian-dan manfaat-pendidikan-agama.

Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. (Jakarta: Kementerian Agama, 2011

Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. (Jakarta: Kementerian Agama, 2011).

Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.

Moeloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Pelajar. 2003.

Nuha, Ulin. (2013). Standar laboratorium Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. http://ulinnuhatuban. blogspot.com/2013/08/standarlaboratorium-pendidikan-agama.

Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan Agama dan Keagamaan, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

Saleh, Abdul Rahman. (1976). Didaktik Pendidikan Agama. Jakarta: Bulan Bintang. Sanchez, George I. (2003). Educational Psychology. Texas: College of Educational The University of Texas.

STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH, KEMENTRIAN AGAMA RI – DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2010.

Su’dadah. 2014. Kedudukan dan Tujuan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Dalam : https://www.neliti.com/publications/104015/kedudukan-dan-tujuan-pendidikan-agamaislam-di-sekolah

Wirjosoemarto.K, dkk. (2004). Teknik Laboratorium. JICA: IMSTEP.

Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: UNNES Pres, cet. 1.

Downloads

Published

2022-10-09

Issue

Section

Articles