Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Benteng
Keywords:
Strategi, Kenakalan Siswa.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk- bentuk kenakalan siswa yang dapat merugikan dirinya dan sekolah. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa di SMP Negeri 15 Bengkulu Tengah, bertempatan di desa Jambu, Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah , dan bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 15 Bengkulu Tengah. Jenis penelitian adalah (Penelitian lapangan), dengan pendekatan kualitatif dengan mengeksplorasi data dilapangan dengan metode analisis deskriktif kualitatif. Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 15 Bengkulu Tengah, bertempatan di desa Jambu, Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Untuk mengetahui data, peneliti menggunakan instrumen yaitu 0bservasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kenakalan siswa di SMP Negeri 15 Bengkulu Tengah yaitu penyalahgunaan HP ketika jam pelajaran berlangsung, membolos, berkelahi, berperilaku dan berkata tidak sopan. Faktor yang menyebabkan kenakalan siswa yaitu dirinya sendiri, pondasi Agama yang belum kokoh, lingkungan keluarga kurang mendapatkan kasih sayang/perhatian,lemahnya keadaan ekonomi orang tua, lingkungan sekolah, pertambahan umur masuk ke fase dewasa, lingkungan masyarakat, kurangnya pelaksanaan ajaran-ajaran Agama yang konsekuen. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa SMP Negeri 15 Bengkulu Tengah, yaitu dengan melakukan metode keteladanan,pendekatan personal, pemberian nasehat. metode pembiasaan yang baik dan menjadikan peserta didik sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepda Allah SWT. Serta berakhlak mulia. melalui kebiasaan yang baik dan positif ini dapat menjadikan siswa memperoleh kebaikan dan terbentuknya kepribadian yang mulia. Tetapi kebiasaan bergaul dengan teman yang tidak baik dapat menjadikan siswa terjerumus kedalam perbuatan yang melanggar nilai- nilai moral yang belaku.
References
UU RI No. Tahun 2013 tentang SISDIKNAS dan PP RI Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan Serta Wajib Belajar, (Bandung : Nuansa Aulia , 2010). Hlm 2
Sofyan S. Willis, Remaja dan Masalahnya: (Bandung: Alfabeta, 2014)
Hasil Observasi atau Penelitian selama mengajar di SMPN 15 Bengkulu Tengah Tahun 2022
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran (Jakarta : P.T. Hidakarya Agung, 2007), hlm 12
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitan Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008,hlm 6)
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm.90
Departemen Agama RI,Alquran dan Terjemahnya ,(Semarang: Toha Putra, 2007),h.323.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009),h.125.
Marnodan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2008)
https://pedagogia.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/download/1339/1513/
http://digilib.uinsby.ac.id/ 2008
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005Guru Dosen.pdf
https://jurnal.stituwjombang.ac.id/index.php/irsyaduna/article , 2021
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tugas-dan-peran-guru-dalam-pendidikan, 2021
https://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/5/pengertian-pendidikan-menurut-ahli 2020
http://repository.uinbanten.ac.id/514/5/BAB III 2011
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Vivin Sumrita Aini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.