Mengajak Peserta Didik Kelas XI Untuk Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran PAI Tahun 2022
Abstract
Bentuk dari peserta didik (siswa) untuk berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan pada abad 21 yang disinyalir dapat dijadikan sebagai modal kesiapan serta refleksi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin pesat. Menurut Dalman, budaya membaca merupakan salah satu sarana yang dapat diterapkan untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui dan mendeskripsikan praktik budaya membaca serta pengaruhnya dalam meningkatkan daya berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 39 siswa. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan interviu, observasi, angket, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya membaca di SMP 17 Rejang Lebongtergolong cukup baik, dalam hal ini budaya membaca ditunjang dengan adanya program pembiasaan literasi serta perpustakaan yang terbilang cukup memadai. Sedangkan untuk kemampuan berpikir kritis siswa itu juga tergolong cukup baik, di mana kemampuan berpikir kritis di sini dikembangkan dalam proses pembelajaran berbasis PBL (Problem Based Learning dan Project Based Learning). Hasil uji korelasi menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan antara budaya membaca dengan kemampuan berpikir kritis siswa (Pvalue = 0,001).
References
Antoro, Billy. 2017, Gerakan Literasi Sekolah, Dari Pucuk Hingga Akar: Sebuah Refleksi, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalman, 2017, Keterampilan Membaca, Cet. ke-3, Jakarta: Rajawali Pers.
Dunn, Dana S. et.al., 2008, Teaching Critical Thinking in Psychology: A Handbook of Best Practices, Chichester: Wiley-Blackwell.
Dewayani, Sofie, dan Pratiwi Retnaningdyah, 2017, Suara dari Marjin: Literasi sebagai Praktik Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
, 2017, Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas, Yogyakarta: PT Kanisius.
, 2017, Merayakan Literasi Menata Masa Depan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Faizah, Dewi Utama. et.al., 2016, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
,. et.al., 2016, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Pertama, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Friantary, Heny. 2019, “Budaya Membaca sebagai Upaya Peningkatan Kualitas
Hidup Masyarakat,” dalan Jurnal Disastra, Vol. 1, No, 1.
Khodijah, Nyayu. 2017, Psikologi Pendidikan, Cet. ke-4, Jakarta: Rajawali Pers.
Ma’mur, Ilzamudin. 2010, Membangun Budaya Literasi: Meretas Komunikasi Global, Cet. ke-2, Jakarta: Diadit Media dan IAIN Suhada Press.
Mulyono, Herri, dan Nurhasanah Halim. 2015, “Literasi Informasi dan Kritis: Urgensi, Perspektif Islam dan Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan,” dalam Jurnal Tarbiyah, Vol. 22, No. 2.
Nofiyanti, Fifi. 2019, “Budaya Literasi dengan Kemampuan Mengarang Siswa di SD
Dinamika,” dalam Jurnal Ikraith-Humaniora, Vol. 3, No. 1.
Open University Course Team, 2008, Thinking Critically, Milton Keynes: Open University Worldwide.
Priyatni, Endah Tri. 2015, Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, Cet. ke-3, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ruggiero, Vincent Ryan. 2003, Beyond Feelings: A Guide to Critical Thinking, Cet. ke-7, New York: McGraw-Hill.
Tarigan, Henry Guntur. 2015, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: CV Angkasa.
Tilaar, H.A.R. et.al., 2011, Pedagogik Kritis: Perkembangan, Substansi, dan Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2008, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 M. Sikrun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.