Implementasi Pembelajaran Daring Pada Peserta Didik Kelas II SDIT Cahaya Permata Lampung Timur

Abstract

Pada saat ini proses pembelajaran diberlakukan mengikuti kebijakan pemerintah yaitu dengan melakanakan pembelajaran jarak jauh atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Hal ini mengakibatkan pendidik harus pintar berkreasi dalam pembelajaran supaya pembelajaran yang di laksanakan menjadi bermakna. Salah satu upaya yang di lakukan pendidik adalah menanamkan konsep pada setiap pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran daring pada peserta didik serta untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat pada implementasi di pembelajaran tematik tema 7 subtema 1 yang di laksanakan kelas II Salman Al Farisyi SDIT Cahaya Permata Tanjung Kesuma, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi dengan kepala sekolah, wali kelas II Salman Al Farisyi, peserta didik, serta orang tua peserta didik. Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa implementasi pembelajaran daring yang dilakukan secara umum dapat berlangsung dengan baik pemahaman konsep peserta didik yang di terapkan secara daring pada tema 7 subtema 1 pembelajaran 1 juga berlangsung baik hal ini dapat di lihat dari proses pembelajaran yang di laksanakan juga terdapat lembar observasi yang dilakukan peneliti dan jawaban peserta didik saat evaluasi, namun pemahaman konsep peserta didik pada tema 7 subtema 1 pembelajaran 1 lebih cenderung pada mata pelajaran matematika. Hal ini tidak terlepas dari perencaan pembelajaran yang di siapkan dengan baik, pelaksanaan pembelajaran yang di lakukan dengan menyenangkan, serta evaluasi pembelajaran. Namun terdapat hambatan dalam penerapan pembelajaran daring dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas II Salman Al Farisyi. Faktor penghambat tersebut di antaranya kendala sinyal saat mengikuti pembelajaran, kurang dampingan dan pengawasan dari orang tua peserta didik, dan terdapat banyak keluhan kuota habis sehingga tidak dapat mengikuti proses pembelajaran.