Pembelajaran Berbasis Multirepresentasi Upaya Meningkatkan Model Mental Fisika Siswa

Abstract

Model mental adalah  tinjauan konstruksi pengetahuan siswa dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Untuk dapat memecahkan masalah dengan baik maka siswa mesti memahami konsep secara utuh dalam berbagai bentuk representasi. Kemampuan mempresentasi ulang semua konsep yang sama dengan format yang berbeda, termasuk verbal, gambar, matematik dan grafik adalah kemampuan multirepresentasi. Multirepresentasi membantu mengembangkan pemahaman peserta didik terhadap soal fisika, membangun jembatan antara representasi verbal dan matematis, dan membantu peserta didik mengembangkan gambaran yang memberi makna terhadap simbol matematis. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru fisika di MAN 1 Muna ditemukan bahwa pembelajaran fisika belum memperhatikan model mental siswa serta belum menerapkan pembelajaran berbasis multirepresentasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan model mental siswa sebagai efek pembelajaran berbasis multirepresentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental. Sampelnya adalah siswa kelas XI IPA 2 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Muna. Sebanyak 28 peserta didik, dengan jumlah laki-laki 10 orang dan perempuan 18 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes pemecahan masalah. Hasil jawaban peserta didik kemudian akan dianalisis untuk dikategorikan pada tiga tingkat model mental yaitu model mental Sound Understanding (SU); Partial Understanding (PU) dan No Understanding (NU). Sebelum perlakuan, 26 siswa terkategori NU dan sisanya 2 orang terkategori memiliki model mental PU. Setelah diberikan perlakuan, terjadi perubahan hasil kategorisasi yaitu 1 siswa terkategori model mental NU, 12 siswa terkategori pada model mental PU dan 15 orang terkategori model mental SU. Terjadi peningkatan model mental peserta didik setelah perlakuan pembelajaran berbasis multirepresentasi.