UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM MIM MATI/SUKUN DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI

Abstract

The low understanding of students at MI Ma’arif Sukoharjo of  the science of tajwid, makes it difficult for students to read the Al-Quran correctly. This study aims to increase students' understanding of the science of recitation through the  demonstration method. The type of research used is Classroom Action Research with the Kemis & Mc model Taggart as much as 2 cycles. The research approach used is qualitative and quantitative, the research instruments used are observation, documentation, written tests, and interviews. The results showed that there was an increase in students' understanding of the science of recitation through the demonstration method, namely in the pre-cycle there were 4 out of 16 students who completed around 25%, in the first cycle there were 10 out of 16 students who completed around 62,5%, while in the second cycle there are 13 out of 16 students who complete around 81,25%, so that there is an increase of 56,25% from pre-cycle to cycle II. So it can be concluded that there is an increase in students' understanding of the science of recitation through the demonstration method. Rendahnya pemahaman peserta didik di MI Ma’arif Sukoharjo terhadap ilmu tajwid, membuat peserta didik sulit untuk membaca Al-Quran dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap ilmu tajwid melalui metode demonstrasi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemis & Mc. Taggart sebanyak 2 siklus. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif, instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, tes tertulis, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta didik terhadap ilmu tajwid melalui metode demonstrasi, yaitu pada pra siklus terdapat 4 dari 16 peserta didik yang tuntas berkisar 25%, pada siklus I terdapat 10 dari 16 peserta didik yang tuntas berkisar 62,5%, sedangkan pada siklus II terdapat 13 dari 16 peserta didik yang tuntas berkisar 81,25%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 56,25% dari pra siklus ke siklus II. Maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan pemahaman peserta didik terhadap ilmu tajwid melalui metode demonstrasi.